watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PESTA ANAK MUDA

Malam tahun baru 2001 yang lalu, gue diundang
ke suatu pesta anak-anak muda kalangan the
have. Pestanya diadakan di suatu villa di Curug
Sewu, di kaki gunung Salak, jalan masuknya
cuma buat satu mobil. Kebetulan gue dan temen
gue Ferry dateng yang paling belakang dan gue
nggak nyangka waktu gue lihat mobil-mobil yang
parkir di situ Opel Blazer DOHC gue ternyata yang
paling murah !!
Kita berdua langsung masuk ke villa yang paling
besar, di sana sudah ada beberapa orang tamu
cowok cewek, semuanya anak muda dengan
dandanan yang keren. Ferry langsung ngenalin
gue ke tuan rumahnya, dia cewek dengan tubuh
yang aduhai umurnya kurang lebih 26 tahun,
namanya Elena. Menurut Ferry, dia adalah anak
seorang bankir di Jakarta.
Nggak lama kemudian, Elena ngebuka acara hura-
hura ini . Sambil makan Ferry bilangin gue kalau
nanti jangan kaget, dengan bisik-bisik dia bilang,
"Ndra, coba elo itung jumlah cowok sama
ceweknya sama nggak ?". Selintas gue hitung dan
ternyata jumlahnya nggak jauh beda, gue
langsung nanya, "Emangnya kenapa Fer ?".
Temen gue ini nyahutin dengan tenang, "Tenang
aja Ndra, pokoknya elo puas lah !". Sehabis
makan, gue nyari kenalan buat ngobrol dan ada
seorang cewek yang menarik perhatian gue.
Nama cewek ini, Vinda tingginya sekitar 158 cm,
kulitnya putih dengan rambut sebahu. Dia
memakai kaos yang ketat dengan belahan di dada
yang cukup menantang kejantanan gue, buah
dadanya nggak terlalu besar tapi bentuknya
bagus. Yang paling bikin gue penasaran adalah
pandangan matanya yang memperlihatkan hasrat
bercinta. Untuk beberapa saat, kita berdua
ngobrol kesana kemari dan akhirnya gue tahu
kalau dia baru berumur 22 tahun dan masih
kuliah di suatu perguruan tinggi di daerah
Kalibata.
Nggak berapa lama, suara musik disco
berkumandang dan Elena berteriak lewat mike,
"Dancing time, guys !!". Dan beberapa orang
langsung turun berjoget, gue nggak tahan juga
akhirnya gue tarik Vinda turun ke lantai dansa.
Ternyata dia seorang pe-disco yang hot, gerakan-
gerakan tubuhnya bener-bener membangkitkan
kejantanan gue. Beberapa kali buah dadanya di
tempel dan digoyang-goyangkan di dada gue
dengan sengaja, seolah nantang gue. Kurang
lebih 1 jam kita berjoget, akhirnya kita mutusin
untuk break dulu. Gue nawarin dia mau minum
apa dan dia nyahut dengan nakal, "Gimana kalau
whisky cola aja ?". Wah, gile juga nih cewek abis
kita minum-minum, ternyata lagunya diganti jadi
slow and romantic dan Vinda langsung narik gue
balik melantai. Dia langsung meluk gue buah
dadanya langsung terhimpit diantara kita berdua,
dan membuat kemaluan gue menegang. Gue
pikir si Vinda pasti ngerasa juga nih . Akhirnya
gue beraniin nyium belakang telinganya dan gue
terusin ke lehernya, udah itu tangan kanan gue
meremas dengan pelan pantatnya yang berisi
dan Vinda cuma menggumam nikmat. Gerakan
itu gue ulang beberapa kali, dan terasa desah
nafasnya makin keras akhirnya Vinda nggak
tahan, bibir gue langsung di kulumnya gue
ngerasain lidah kita beradu. Buat makin
ngerangsang, gue gesek-gesek kemaluannya
pakai tangan gue.
Lagi enak-enaknya kita ciuman, tahu-tahu musik
di balikin lagi jadi disco bubar deh, rangsangan-
rangsangan yang gue buat tadi. Sementara gue
sama Vinda nge-slow dance, rupanya makin
banyak minuman keras yang beredar. Nggak
lama ada seorang cewek naik ke atas meja dan
ngejoget dengan gerakan-gerakan yang hot, dan
lagi-lagi Elena berteriak lewat mikenya DJ, "It's free
time hey, Finny show your naked body !". Dan
cewek yang lagi joget diatas meja tadi langsung
ngelepasin blusnya dan disusul dengan BHnya,
cowok-cowok langsung bertepuk-tangan dan
bersuit-suit, sementara cewek-ceweknya
berteriak histeris. Beberapa diantara mereka
langsung mengadakan gerakan-gerakan sex
foreplay. Dalam hati gue berteriak, "Damn, ini
yang dimaksud sama Ferry tadi !".
Akhirnya perhatian gue balik ke Vinda lagi, yang
sebelumnya gue peluk dari belakang gue cium
tengkuknya yang putih, yang dipenuhi dengan
bulu-bulu halus dan tangan gue mulai masuk ke
balik kaosnya mencari buah dadanya. Waktu gue
mulai meremas buah dadanya, Vinda cuma
menggeliat senang di pelukan gue, dan dia
berusaha masukin tangannya ke celana gue.
Sesaat kemudian, dia berbisik, "Ndra, fuck me
please gue udah nggak tahan nih !", udah itu si
Vinda narik gue ke salah satu kamar di lantai dua.
Begitu pintu ketutup, Vinda langsung meluk dan
bibirnya langsung melumat bibir gue dan
tangannya langsung ngelepasin ikat pinggang dan
celana gue, setelah itu dengan nggak sabar dia
melorotin celana dalam gue. Akhirnya kontol gue
yang udah berdiri dari tadi nongol keluar dan
Vinda dengan sigap menggenggam kontol gue
dan diarahin ke mulutnya. Dalam sekejap kontol
gue setengahnya udah masuk mulutnya,
sementara itu gue ngelepasin kemeja dan gue
ngerasain nikmatnya kontol dihisap dan diemut.
Sambil ngebungkuk, gue ngebukain kaos sama
BHnya Vinda, ternyata badannya bener bener
putih mulus, teteknya bulat penuh dengan puting
yang berwarna merah tua dan si Vinda masih
ngemut dan ngisep kontol gue dengan bernafsu.
Setelah gue pikir dia cukup ngisepin kontol gue, si
Vinda gue bimbing dan gue celentangkan di
ranjang. Sesudah itu gue bukain rok dan celana
dalamnya, gue ngeliat bibir kemaluannya tidak
ditutupi jembut sama sekali. Ketika jari gue mulai
masuk ke vaginanya, gue ngerasa vaginanya
mulai basah. Sementara itu, mulut dan lidah gue
mulai bermain-main di teteknya, putingnya
adalah sasaran yang menggairahkan dan tangan
gue yang satu nggak ketinggalan mulai
ngeremas-remas teteknya yang mulai mengeras.
Si Vinda cuma mendesah-desah dan menggeliat
merasakan nikmatnya jari dan kecupan gue,
tangannya cuma bisa menarik-narik rambut gue.
Pelan-pelan jari gue bergerak makin dalam dan
akhirnya tersentuhlah clitorisnya, langsung aja si
Vinda mendesah, "Uhghh, Ndra lagii, emmhh"
dan bibir gue ngerasain teteknya makin tegang.
Kecupan dan jilatan lidah gue akhirnya
menjelajahi kedua teteknya dan lembah
diantaranya, dan jari-jari gue tetap ngemainin
clitorisnya yang membuat Vinda makin
menggelinjang-gelinjang dan desahannya makin
keras, "Ohhh, Ndra . Ufhh, oohhh". Memeknya
terasa makin basah dan bibir vaginanya makin
menggembung, tanda nafsu birahinya makin
menggelora.
Akhirnya, gue ngambil posisi 69, kontol gue jatuh
diatas mulutnya dan mulut gue mulai bekerja
dengan mengecup bibir vaginanya. Makin lama
gue tambah kekuatan kecupan gue, makin lama
dan makin kuat, sekali-kali lidah gue mendesak
masuk kesisi dalam dari vaginanya. Si Vinda
hanya bisa menggelinjang dan mengangkat
pinggulnya, karena mulutnya lagi sibuk ngisep
kontol gue. Nggak lama dia ngelepasin kontol gue
dan ngejerit, "Ndra, fuck me .. please, gue nggak
tahan lagi, please !". Gue putar badan dan Vinda
langsung ngebuka selangkangannya, dengan dua
jari gue buka memeknya yang sudah
menggembung itu dan gue gesek-gesekan kepala
kontol gue ke bibir vaginanya bagian dalam. Si
Vinda makin menggelinjang dan mendesah-
desah, setelah itu gue masukin setengah kontol
gue ke memeknya dan gue goyang maju
mundur tapi gue jaga cuma setengah kontol gue
yang masuk. Nggak lama Vinda ngejerit lagi,
"Ndra ayo masukin kontol elo semuanya yang
dalem Ndra ". Tapi gue cuekin aja permintaannya
itu, karena gue pingin ngebuat dia makin
terangsang. Cuma kepala kontol gue yang
bersenggolan sama selaput dara dan kadang-
kadang gue ngerasain clitorisnya di ujung kontol
gue, sementara itu goyangan gue makin cepat
dan membuat Vinda makin terangsang. Si Vinda
makin nggak tahan untuk dientot, "Indra ayo
dong entot gue emmhh, masukin yang dalem
Ndra " bujuknya manja. "Ok, kalau elo mau
ngerasain panjangnya kontol gue, kita ganti posisi
aja".
Udah itu, gue ngambil posisi duduk selonjor dan
si Vinda gue suruh berjongkok menghadap ke
gue. Langsung aja kontol gue digenggamnya dan
diarahin ke memeknya, udah itu dia ngedudukin
pinggul gue dan kontol gue langsung terbenam di
memeknya yang basah lembab itu. "Ok, Vin
sekarang elo goyang pelan pelan naik turun,
gimana ?" dan dia nyahut, "Ndra, kontol elo
bener-bener fit di memek gue emmm, ufhhh ".
Terusnya Vinda bergerak naik turun seperti orang
naik kuda, gesekan kontol gue dan memeknya
memberikan kenikmatan yang luar biasa, makin
lama gerakannya makin cepat dan desahannya
juga makin keras, "Oghhh . Ohhhh, emmm ..
ufghh". Dan gue juga ngerasain kontol gue dialirin
cairan vagina yang makin banyak. Sementara itu,
tangan gue mengelus-elus punggungnya dan
meremas teteknya, gerakan teteknya yang
seirama dengan naik turun badannya benar benar
sensual. Kurang lebih setengah jam si Vinda
berkuda diatas kontol gue, dia ngejerit kecil, "Ndra
ughhhh. gue orgasme . Ohhh, ohhh" dan tiba
tiba aja badannya menegang dan dijatuhkannya
ke badan gue, dan gue juga ngerasain kontol gue
bener bener basah sama cairan vagina.
Si Vinda gue rebahin di pinggir ranjang dan gue
berdiri di atas lutut gue, setelah itu gue buka
kedua pahanya yang putih itu dan gue masukin
lagi kontol gue ke memeknya. Gue senderin
kedua kaki Vinda ke badan gue dan sambil
meganin kedua kakinya, gue mulai ngegoyangin
pinggul gue maju mundur. Gue bilang ke Vinda,
"Sekarang giliran gue ". Awalnya gue goyang
dengan lambat dan makin lama makin cepat, gue
ngerasain kenikmatan yang diberikan memeknya
si Vinda. Sementara itu, si Vinda cuma bisa
melenguh, "Uhhhg ohhhh lagi Ndra uufhh" dan
meremas-remas teteknya sendiri sambil
menggelinjang-gelinjang. Nggak lama, gue
turunin frekuensi goyangan gue jadi gue bisa
sambil nyiumin betisnya Vinda. "Ndra ohhg,
masukin yang dalem uuhhhpp" dan gue sahutin,
"OK, sekarang lingkarin kaki elo di pinggang gue,
gue akan tancepin dalem-dalem kontol gue". Si
Vinda nurut dan gue tarik kontol gue pelan-pelan
setelah itu gue masukin lagi secepat mungkin
dengan tenaga penuh, jadi gue masukin kontol
gue dengan sentakan-sentakan bertenaga. Vinda
cuma bisa menjerit setiap kali kontol gue
memasuki memeknya, "Oohhh uuhhhpp ..
uuhhhpp Ndra lagiii ohhh gilaa ouchh ". Kedua
tangannya merenggut seprei keras-keras, karena
dia merasakan sedikit rasa sakit yang bercampur
kenikmatan yang luar biasa, dan Vinda
memejamkan matanya, suatu tanda dia bener-
bener menikmati kontol gue. Nggak lama
kemudian gue ngerasain kedua pahanya
menegang dan menjepit pinggang gue dengan
keras, demikian juga dengan badannya yang
menegang dan punggungnya terangkat dari
tempat tidur, membuat teteknya makin
menonjol. Akhirnya dia menjerit lagi, "Ouchhh
Ndra . Gue orgasm lagi . Ouchh" dan gue rebahin
badan gue di atas badannya sambil gue ciumin
leher, telinga dan teteknya yang menggelembung
keras. Kemudian gue suruh dia untuk terlentang
di tengah ranjang.
Sambil gue remas teteknya, gue bisikin dia, "Satu
session lagi yaa " dan dia menyahut, "Elo bener-
bener ngebuat gue gila Ndra". Dengan lutut gue,
gue buka lagi kedua pahanya dan untuk ke sekian
kalinya kontol gue masuk lagi di memeknya. Gue
rebahin badan gue menimpa badannya Vinda
dan gue ngerasain kedua teteknya di dada gue,
sementara itu kedua tangan Vinda memeluk
tubuh gue dengan erat. Gue cium bibirnya,
sehingga kita kembali merasakan lidah-lidah yang
beradu dan gue mulai menggoyangkan pinggul
gue naik turun. Dua puluh menit kemudian, Vinda
mulai menggelinjang dengan liar di bawah badan
gue dan gue merasakan kenikmatan yang lain
yaitu tetek-teteknya makin bergesekan dengan
dada gue. Setelah itu gue makin mempercepat
goyangan dan Vinda mulai mendesah-desah lagi,
"Ohhg . Ufhhp", nggak lama kemudian dia
menjerit, "Ndra, gue mau orgasm lagi ouchhh".
Terus gue bilang, "Tahan bentar Vin, gue juga
mau keluar nih" dan makin gue percepat
goyangan gue. Akhirnya Vinda menjerit kecil,
"Ndra . Gue orgasme ohhh" dan guepun nggak
tahan lagi. Badan kita berdua menegang dan
untuk meredam jeritan Vinda, gue bungkam
bibirnya dengan ciuman. Setelah itu gue
merasakan gerakan air mani di dalam kontol gue
yang berarti sebentar lagi air mani gue
menyembur keluar dan dengan sigap gue
keluarin kontol gue dari memeknya Vinda.
Akhirnya air mani gue muncrat keluar tepat di
atas dada Vinda dan dia membantu ngurutin
kontol gue, supaya tidak ada mani yang
ketinggalan. Kemudian Vinda mulai menjilati
kontol gue dan akhirnya diemut untuk
dibersihkan. Setelah itu kita berdua tidur
berpelukan kelelahan dengan rasa puas yang tak
segera hilang.


Adult | GO HOME | Exit
1/1600
U-ON

inc Powered by Xtgem.com